TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pabrikan otomotif dunia memiliki fasilitas produksi di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina yang kini sedang mewabah virus Corona. Seperti dikutip Reuters, produsen otomotif global asal Jepang, Honda Motor, tercatat memiliki tiga pabrik di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina. Setelah wabah tersebut merebak, Wuhan akhirnya ditutup.
Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura pun angkat bicara terkait kondisi tersebut. Dia memperingatkan bahwa kinerja perusahaan dan produksi pabrik bakal terdampak signifikan akibat wabah yang telah mengguncang pasar global tersebut. Apalagi, China merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua Jepang.
"Jika situasinya membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda, kami khawatir hal itu dapat merusak ekspor, output, dan keuntungan perusahaan Jepang melalui dampak pada konsumsi dan produksi Cina," kata Nishimura dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters.
Sementara itu, pemerintah China telah mengumumkan perpanjangan liburan Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari 2020 untuk membatasi penyebaran virus baru tersebut. Sejumlah perusahaan global yang beroperasi di China pun telah meminta staf untuk bekerja dari rumah bahkan hingga 7 Februari 2020.
Di Shanghai, otoritas setempat bahkan mengumumkan bahwa semua perusahaan di wilayah tersebut tidak akan diizinkan untuk bekerja sebelum 9 Februari 2020. Hal yang sama diberlakukan di kota terdekatnya, Suzhou, yang merupakan wilayah industri besar untuk perusahaan farmasi dan perusahaan teknologi.
Keputusan otoritas Shanghai itu pun diperkirakan bakal mempengaruhi sejumlah perusahaan otomotif yang beroperasi di wilayah tersebut, termasuk Tesla Inc., General Motors dan Volkswagen. “[Ketiganya] memiliki pabrik atau mengoperasikannya di kota melalui usaha dengan mitra local.”
BISNIS